KUALA KAPUAS, Sejumlah pengurus MKKS SMP Kabupaten Kapuas dipimpin Ketuanya Wayan Sindra, M.Pd beraudiensi dengan Bupati Kapuas H. M. Wiyatno, SP di rumah jabatan bupati pada Rabu (16/04/2025). Kedatangan pengurus MKKS tersebut juga dibersamai oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs. Aswan, M.Si dan Kabid Pembinaan SMP Agustin, S.Pd, MA.
Pada kesempatan
tersebut Wayan Sindra mengutarakan maksud kedatangan mereka yakni bersilaturahmi
dan menyampaikan beberapa program kerja MKKS SMP.
Dikatakannya
bahwa program kerja yang dilaksanakan secara rutin adalah kegiatan MKKS disetiap
bulan, dengan tempat bergiliran pada setiap kecamatan. Berkenaan program kerja
lainnya adalah berupa pelatihan atau studi kaji untuk peningkatan mutu / kompetensi kepala sekolah,
kegiatan sosial serta pemberian tali asih kepada rekan kepala sekolah maupun
pengawas yang memasuki masa purna tugas.
Wayan yang juga Kepala SMPN 2 Basarang tersebut menyampaikan juga program
kerja MKKS SMP dalam waktu dekat ini yaitu studi kaji ke SMPN 15 Yogyakarta yang merupakan salah satu
Sekolah Inklusi dan Sekolah Ramah Anak. Serta berkunjung ke Taman Siswa sekolah
yang didirikan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Mendengar
maksud kedatangan dan paparan pengurus MKKS, Bupati HM Wiyatno sangat
mengapresisasi program kerja MKKS tersebut. “ Saya sangat mengapresiasi kegiatan
MKKS dan selalu berharap kepada kepala sekolah untuk bersama-sama memajukan
pendidikan, selalu memberi kenyamanan kepada guru-guru di sekolahnya,
lebih-lebih bagi guru yang berada di daerah terpencil, agar mereka betah dalam
melaksanakan tugas “ ungkapnya
Pada kesempatan
tersebut bupati juga menyampaikan kesediaan beliau untuk hadir dan membuka
kegiatan MKKS pada 17 April /2025 (kamis) di Aula Dinas Pendidikan Kuala
Kapuas.
Perlu diketahui bahwa SMPN 15 Yogyakarta adalah salah satu Sekolah
Inklusi yang memberikan akomodasi berupa layanan pendidikan yang dapat diakses
oleh setiap dan disesuaikan dengan kondisi murid meliputi bantuan dan dukungan
yang diberikan oleh tenaga pendidik agar siswa terfasilitasi dengan baik.
Disamping itu juga sebagai Sekolah Ramah Anak yang berupaya
menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara
terencana dan bertanggung jawab. Dengan Impilkasinya SMPN 15 Yogyakarat berlandaskan
kepentingan yang terbaik untuk anak, menyediakan kondisi sosial, fisik dan
emosional yang tepat untuk mempromosikan pembelajaran dan pembaruan identitas.
Diketahui juga bahwa Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai bentuk perjuangan dalam menentang penjajahan di Indonesia. Model perjuangan Taman Siswa tidak berbentuk partai politik. Taman Siswa didirikan untuk menentang penjajahan melalui jalur pendidikan dan kebudayaan. Dalam memenuhi tujuannya,
Taman Siswa
mengumpulkan para cendekiawan asal dari berbagai wilayah di Indonesia. Taman Siswa menerima para
cendekiawan yang telah menempuh pendidikan di dunia Barat maupun yang menempuh pendidikan di pesantren. Tujuan akhir dari Taman Siswa adalah kemerdekaan Indonesia, yang kemudian berhasil diwujudkan pada tahun
1945. (sumber Wikipedia Indonesia 2025)